test

Help me make the day, today. A fabulous one. Full of love, bless, and luck. Thank You. Amen

Minggu, 20 September 2009

Setetes dari Gambar yang Lebih Besar.

Berdamai...
Berbaik-baik...
dan Bermaaf-maafan lah
Bukan karena kalian harus...
Bukan karena ini hari khusus..

Tapi karena kalian sadar dan butuh.
Akan Cinta dan Damai.


Mari kita mulai mengisi hati kita dengan semangat yang sama... di hari apa saja, minggu, bulan, atau tahun apa saja.


Idul fitri dan Ramadhan adalah hanya setetes contoh..
Di mana kita melatih diri menahan emosi, untuk kemudian saling memaafkan. Saling menjamu. Duduk bersama. Mengisi hati dengan Cinta dan Kasih Sayang.

Agar kita dapat melihat Kenyataan yg lebih besar.
Perdamaian yang lebih global.
Tanpa memisah-misahkan golongan, kepercayaan, tradisi, warna kulit, ..ini untuk siapa saja.

Ini Damai Untuk seluruh umat manusia.

Rabu, 16 September 2009

Maukah Kamu Seperti Waktu?

Sungguh mengagumkan...

Waktu

Dia dapat meringankan beban-beban atau menambah beratnya.
Dia dapat menyembuhkan yang hidup atau juga membunuhnya.

Sungguh kuasa

Waktu

Menjahit luka-luka atau merobeknya hingga tak berbentuk.
Menjalin dua lembar hati atau merobek lembaran itu hingga terpisah.

Tapi waktu bekerja sendiri.
Tak dapat kau pengaruhi
Tak dapat kau buat berhenti.

Dan waktu cuma waktu
Semau dia berjalan.
Sewenang-wenang tanpa ampun

~
Sekuasa-kuasanya waktu.

Dia tak dapat menoleh ke belakang
Dia tak dapat memudakan yang tua
Dia tak berbelas kasih
Dia tak punya rasa

Karena waktu tak punya hati.

Haruskah kita seperti waktu?

Selasa, 15 September 2009

Talkers. Troubles.

Pernah ngadepin orang yang ~Ngomoooooong mulu? Ga berenti-berenti.

Apalagi hal-hal yang dibahas biasanya tentang dirinya dan tetek bengek disekitar dirinya. Mulai dari bagaimana pintarnya dia mengatasi satu situasi, bagaimana 'hebat'nya dia di kalangan yg diceritakannya, sampai ke detil-detil yang bahkan ga tau apakah itu penting apa ga.

Hmm... jika dikira-kira... persentase bicara dia vs kamu = 80 vs 20

Yup, aku emang bukan tipe yang begitu banyak bicara sih. Tapi itu bukan berarti aku juga tipe yang punya ketahanan hebat dalam mendengar dan menampung 1000 topik per=menit kan?

Sebagai orang yang logis dan memiliki kemampuan reasoning serta memori yang cukup, tentu akan jadi amat berat memilah-milah topik dan fakta yang di
berondong kan ke kuping yang cuma sepasang ini. Secara tiba-tiba terjadi 'bottleneck' di jalur lalulintas syaraf-syaraf menuju otak. Apalagi jika dalam beberapa kesempatan pembahasan yang terjadi adalah tentang topik-topik dan fakta-fakta yang amat jelas sudah pernah di paparkan sebelumnya... duh! again??!

Well, for you talkers... give us a break will you?

Kasian juga sih sebenernya... mungkin mereka cuma ingin diterima, atau merasa ingin memberikan detil-detil tentang apa yang mereka lakukan... ingin orang tau kalau mereka capable akan sesuatu... Tapi, kalau dipikir-pikir... yah cukup melelahkan menghadapi orang seperti ini.

Seperti 'second-hand smokers'. Dia lega.. kita yang sengsara.
Kamu menyiksa temanmu dengan kata-kata yang tiada henti.

Ga heran jika 'Talkers' berujung dijauhi.
Karena, bagaimana cara membuat orang yang 'so full of him/herself' untuk memberi ruang bagi orang lain? Mereka membicarakan tentang hal-hal yang tidak ingin kamu ketahui/dengar.

Are you a good listener?

Saking panjangnya kata-kata itu, sampai aku hampir tak dapat mengingat cerita-cerita di awal pembicaraan dalam satu sesi.
"Talkers' sepert benar-benar menikmati suara mereka sendiri, terbuai dan melayang-layang bak onani. Onani di depan umum! Well, kenapa ga sekali-kali kalian menghadapi cermin, lalu lakukan yang biasa kalian lakukan di depan teman kalian?

Hmm... Apakah kau sanggup menghadapi dirimu dan kata-katamu yang panjaaaang dan seperti kereta yang tak terhenti untuk dirimu sendiri??

Jika Iya, berarti mungkin itu kebiasaan yang boleh diteruskan... berbica dengan dirimu di depan cermin... Noone suffers. World is in peace. Thanx to YOU. Yeah, You.

Jika Tidak, berikanlah kedamaian bagi lawan bicaramu. Bayangkan, kau bahkan tidak sanggup menghadapi dirimu dana kata-katamu sendiri kan? So, jangan berharap orang lain mau dan sanggup membuang waktunya untuk mendengar rentetan kereta kata-katamu.

So, you Listen to yourself. Dont let others so

Belajarlah memilah mana yang penting dan mana yang tidak. Belajarlah membuat intisari Topik.
Dan jika sesi obrolan kalian adalah dalam rangka have some fun or bersantai, maka belajarlah tentang topik-topik yang dimengerti bersama, menarik bagi kalian, di mana orang lain juga punya ketertarikan akan hal yang dibicarakan.

Mulailah coba itung perbandingan giliran berkata-kata. Jika terlalu banyak yang kau katakan, lawan bicara mulai gelisah, tidak fokus, mulai diam, cuek.... be sensitif ok?
Jika kau bilang tidak bisa membaca bahasa tubuh mereka, well.... silakan kursus Body Language aja deh.... ~psst dijamin itu akan berguna utk kamu dan sosialmu.

Oh ya, ada yg bilang.. 30 detik berbicara nonstop adalah sudah kepanjangan. Apakah kalian melakukan itu?

Dont Lose a friend. Keep your interest of yourself to you only.

Teman-teman peduli dengan teman yang menyenangkan.
Jika kenyataan emang tidak menyenangkan... jangan berharap temna-temanmu akan bertahan lama-lama duduk denganmu.

So bila kalian merasa seorang 'Talkers'... Kalian punya masalah. Obatilah. Silakan tersinggung. Yang aku inginkan adalah kebaikan. buat kalian dan buat pendengar kalian (yg makin menyusut tentunya)... dan buat ku juga.

Bagi 'Talkers' silakan berpendapat.. Bagi 'Listeners' ada usul lain?

Peace ~av

Jumat, 04 September 2009

Tirai yang Sejuk

Tirai-tirai kesejukan....

Aku tak dapat mendengarmu jelas pagi itu.
Tirai-tirai hujan berbisik selimuti ruang.

Kabur kulihat dan berkabut di telingaku
Desahmu itu seperti kata-kata tertiup angin

Ya, angin pagi itu yang sejuknya berhembus
Berteman embun yang membuat betah.

Rintik-rintik itu tak kulihat, hanya di telinga
Membelai dan menenangkan jiwa yang kalut

Aku tak dapat mendengarmu jelas pagi itu.
Sederet kata tak berbentuk merasuk pelan

Tidak jelas tapi mengalun lembut.

Dan itu tenangkan aku.

I'm sorry for your beautiful tears

I don't know. What should I do. When I see you cry

I'm sorry. I know that you're very sad.

But somehow, the tears in your eyes make you look so beautiful that day.

I can see through you. I can see what you are made of.
The tears make you so real to me.

Oh, dear.
I wish that you could just come to me.
And let me take care of your heart...

put a smile again, upon your lovely face.

Oh, dear.
I wish that you could just tell me what to do.
So I don't just sit here and look at you....

Like a fool.