![](http://static.ak.fbcdn.net/images/spacer.gif?8:11)
Ruangan itu sejuk. Suasana hening dan sesekali terdengar desiran angin membelai tirai dan tanaman hias kecil yang memberi kedamaian.
Arra - gadis kecil cantik bermata bulat dan indah seperti Mama tapi kelopaknya seperti Papa. Hidung mungilnya yang tak mirip dengan yang dimiliki Papa -Thank God, kata Mama sesaat Arra masih merah dulu-. Kulitnya seperti susu tapi merona indah. Dengan jari jemari kecil sungguh lucu memainkan Barbie berwarna pink dan berambut pirang. Matanya berbinar seakan melayang dengan khayalannya dan menyatu dengan sosok boneka cantik itu.
Di balik jendela kaca yang lebar seperti tanpa bingkai, terlihat dua sosok yang lebih sering tidak digubrisnya dibanding Barbie. Barbie terlalu menyita perhatiannya.
Hingga pada suatu saat setelah sebuah desiran angin lembut mengusiknya dan mengarahkan pandangannya ke balik jendela kaca itu.
Sayup-sayup terdengar tawa kecil yang seperti saling menggoda. Dua orang itu membelakangi Arra. Terlihat Rambut panjang Mama yang lurus dan indah. Lembut bergoyang mengiringi suara bulat yang kadang berceloteh cepat. Sosok yang lain juga tertawa namun lebih rendah, Arra tau itu Papa.
Sambil diiringi suara tawa kecil dan desir angin, Arra kembali melirik Barbie nya. Kali ini jari-jarinya iseng menekan tuts piano kecil Hadiah Mama dari Hongkong. Lucu- piano kecil merah bermotif oriental dengan gambar kartun bermata sipit dan memakai peci bulat.
Arra ingat Mama membungkusnya dengan kertas merah emas dan memberikannya dengan ciuman. Dan Papa telah berhasil menuntunnya memainkan Twinkle Twinkle Li'l Star. Arra tak bosan mengulanginya dan dengan cadel mencoba menirukan Mama yang fasih menyanyikan liriknya.
Untuk sesaat, suasana berubah hening. Tawa yang bergulir tiba-tiba terhenti. Mata Arra yang bulat melirik lucu ke jendela kaca. Papa dan Mama diam.
Rambut panjang lembut itu sudah bersandar di bahu Papa. Papa menyentuhkan bibirnya dengan lembut dan dalam ke rambut lembut itu, sambil membisikkan sesuatu -Aku sayang kamu....- Arra tak mengerti artinya. Siluet dua insan kesayangannya itu menyentuhkan kening, lalu hidung mereka bersentuhan secara lucu ... bergesekan dan mereka tersenyum. Jari Mama yang putih bertaut dengan jari Papa... Kilau cincin Mama yang besar selalu menarik perhatian Arra.
Aku juga cinta kamu selamanya - Mama meraih jemari Papa dan menempelkannya di pipi.
Arra juga tidak tau apa artinya. Tapi matanya yang berbinar menggambarkan kedamaian dan kebahagiaan.
Bentuk kedamaian dari sebuah cinta abadi
Bentuk cinta yang hadir dari sebuah kesederhanaan
Arra tersenyum manis. diliriknya piano Hongkong, lalu mulai ia melantunkan Twinkle Twinkle Li'l Star..... terbata-bata tapi indah dan hening...
Papa dan Mama menoleh serempak ke dalam ruangan sejuk.
Mengamati buah hati mereka sejenak
Kemudian kembali bertatapan
"Dia punya senyummu, sayang. Punya bibirmu", kata Papa.
Mama tersenyum indah sambil melihat buah hatinya...
Papa menatapnya dan terdiam menikmati senyum terkembang yang mampu sejukkan ruang hati itu tercetak persis di bibir dua orang cinta dalam hidupnya...
Bentuk kedamaian dari sebuah cinta abadi
Bentuk cinta yang hadir dari sebuah kesederhanaan
Arra - gadis kecil cantik bermata bulat dan indah seperti Mama tapi kelopaknya seperti Papa. Hidung mungilnya yang tak mirip dengan yang dimiliki Papa -Thank God, kata Mama sesaat Arra masih merah dulu-. Kulitnya seperti susu tapi merona indah. Dengan jari jemari kecil sungguh lucu memainkan Barbie berwarna pink dan berambut pirang. Matanya berbinar seakan melayang dengan khayalannya dan menyatu dengan sosok boneka cantik itu.
Di balik jendela kaca yang lebar seperti tanpa bingkai, terlihat dua sosok yang lebih sering tidak digubrisnya dibanding Barbie. Barbie terlalu menyita perhatiannya.
Hingga pada suatu saat setelah sebuah desiran angin lembut mengusiknya dan mengarahkan pandangannya ke balik jendela kaca itu.
Sayup-sayup terdengar tawa kecil yang seperti saling menggoda. Dua orang itu membelakangi Arra. Terlihat Rambut panjang Mama yang lurus dan indah. Lembut bergoyang mengiringi suara bulat yang kadang berceloteh cepat. Sosok yang lain juga tertawa namun lebih rendah, Arra tau itu Papa.
Sambil diiringi suara tawa kecil dan desir angin, Arra kembali melirik Barbie nya. Kali ini jari-jarinya iseng menekan tuts piano kecil Hadiah Mama dari Hongkong. Lucu- piano kecil merah bermotif oriental dengan gambar kartun bermata sipit dan memakai peci bulat.
Arra ingat Mama membungkusnya dengan kertas merah emas dan memberikannya dengan ciuman. Dan Papa telah berhasil menuntunnya memainkan Twinkle Twinkle Li'l Star. Arra tak bosan mengulanginya dan dengan cadel mencoba menirukan Mama yang fasih menyanyikan liriknya.
Untuk sesaat, suasana berubah hening. Tawa yang bergulir tiba-tiba terhenti. Mata Arra yang bulat melirik lucu ke jendela kaca. Papa dan Mama diam.
Rambut panjang lembut itu sudah bersandar di bahu Papa. Papa menyentuhkan bibirnya dengan lembut dan dalam ke rambut lembut itu, sambil membisikkan sesuatu -Aku sayang kamu....- Arra tak mengerti artinya. Siluet dua insan kesayangannya itu menyentuhkan kening, lalu hidung mereka bersentuhan secara lucu ... bergesekan dan mereka tersenyum. Jari Mama yang putih bertaut dengan jari Papa... Kilau cincin Mama yang besar selalu menarik perhatian Arra.
Aku juga cinta kamu selamanya - Mama meraih jemari Papa dan menempelkannya di pipi.
Arra juga tidak tau apa artinya. Tapi matanya yang berbinar menggambarkan kedamaian dan kebahagiaan.
Bentuk kedamaian dari sebuah cinta abadi
Bentuk cinta yang hadir dari sebuah kesederhanaan
Arra tersenyum manis. diliriknya piano Hongkong, lalu mulai ia melantunkan Twinkle Twinkle Li'l Star..... terbata-bata tapi indah dan hening...
Papa dan Mama menoleh serempak ke dalam ruangan sejuk.
Mengamati buah hati mereka sejenak
Kemudian kembali bertatapan
"Dia punya senyummu, sayang. Punya bibirmu", kata Papa.
Mama tersenyum indah sambil melihat buah hatinya...
Papa menatapnya dan terdiam menikmati senyum terkembang yang mampu sejukkan ruang hati itu tercetak persis di bibir dua orang cinta dalam hidupnya...
Bentuk kedamaian dari sebuah cinta abadi
Bentuk cinta yang hadir dari sebuah kesederhanaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar