test

Help me make the day, today. A fabulous one. Full of love, bless, and luck. Thank You. Amen

Tampilkan postingan dengan label Tumpahan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tumpahan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 28 Juli 2012

The Strange One

I have always been the strange one.
An outsider with deviant thoughts and questions.
But that's what makes me ~me.
It was exhausting; uncomforting ~sometimes...
It was like being in the world that I was not supposed to.
Sometimes I think, how comforting it would be
to find someone who shares the same level of strangeness.
That must be heaven, which is worth fighting for.
a place where I would settle.


Senin, 13 Februari 2012

Senin, 09 Januari 2012

a time bomb country

kerennya(!) di level rakyat pun sudah menganut gengsiisme. 
rumah gubuk, pake smartphone (walau kredit nyekek leher sdri; dan leher ortu?). 
karyawan2 yg kerja hampa sudah pemandangan biasa.
"magabut!" kata mereka, sambil ngakak. berpindah2 dr 1 company ke company lain, membawa kebobrokan dan budaya parasit. 
di dinding wishlist, nulisnya naek gaji selalu, sementara kinerja bagi mereka adalah formalitas saja.
mikirin perut sendiri minus compassion.


Lama2 aku lihat negara ini isinya bagai berjuta onggok orang yg sendiri2 mengejar obesitas individualis. hebatnya (!) itu dilakukan secara massal. membudaya(!)


Keadaan akut ini tak lama lagi akan meledak oleh sebuah revolusi.


 a time bomb.


(a respond to a friend's writing)

Senin, 23 Agustus 2010

Takkan Sanggup, Beibi (aku tak biasa)

Aku menulis lagu baru "Takkan Sanggup, Beibi (aku tak biasa)"
Awalnya memang aku ingin bermain-main dengan vocoder untuk mengolah vocal a-la elektronika :) So, I grabbed a mic! And Sing it... :D It ended up with something I like.
Musik di bagian tengah mendayu mellow namun ceria.. (bertolak belakang kan? ahahaha)
Lagu ini Masih WIP (Work In Progress) alias belum sepenuhnya selesai... So, drop some comments, atau mungkin kritik, atau juga ada saran buat lagu ini di Music Page/ReverbNation saya.

Dan, Ini adalah liriknya (so far...)

Aku tak biasa
Jalani hariku Tanpamu
Jangan kau pergi dari sisiku
Ku takkan pernah bisa

Aku tak biasa
Hariku kan sepi tanpamu
Jangan kau tinggal aku sendiri
Ku takkan Sanggup , Beibi....


liriknya memang dibuat sederhana, dan rada to the point. Btw, I kinda like the word: "Beibi".. there.. I dunno why..  :) just sweet I guess...
Okay... Selamat menikmati. Hope u like what u heard.

av~

Minggu, 15 Agustus 2010

Tawakkalku - Aku takkan berhenti.

Aku percaya dalam usahaku. Walau saat ini belum ternampak hasil sebagaimana yg diharapkan oleh aku dan orang2, namun aku tetap bersukur akan keadaan di mana aku masih diberi rahmat kekuatan utk dapat tetap bergelut, melangkah, memberontak, menembus jalan-jalan gelap yang enggan dilalui orang-orang lain.

Walau pandangan mereka miring dan mencibir, aku takkan kehilangan keteguhan hati ini. Tawakkal ku hanya milikMu. Mereka takkan dapat merebutnya.

Cobaan demi cobaan menghampiri jalan dan waktuku. Namun aku tetap tersenyum, tahu Tuhan takkan meninggalkan sisiku.
Dia menaungi setiap langkahku dan mengalii udara dalam paru-paruku. Indahnya! Aku bersukur. Dan aku tersenyum utk itu.

Bersama-Nya aku takkan terkalahkan.
Mereka mungkin melihat aku terjerembab dalam lumpur mengundang ejekan. Namun, mereka tak mengetahui kalau saat itu aku sedang bertambah kuat. Semakin baju ini lusuh terkoyak, semakin kulit di tangan ini menebal dan perih... Semakin aku tahu kalau aku belum mati.

Dengan Tawakkalku, aku tahu setiap detikku adalah keberhasilan besar. Hartaku yg takkan hilang :) Kamu mungkin tidak dapat menguangkannya. Ya, tentu saja, uang adalah setetes embun dibanding ini. Hal yang jauh mendahului uang dan kilau tahta.

Dan, aku tetap berjalan. Maju. Dengan sabarku. Dengan keteguhanku.Aku takkan berhenti.
Dan tentu saja, dengan Tawakkalku.

Jangan Menyerah! :)
Cobaan bukan Pedang pembunuhmu.
Tapi adalah rentangan tangan yang menyambutmu ke pintu Rahmat.
Mengeluh takkan pernah berguna, kecuali membunuh jiwa.
Cibiran takkan berarti kecuali sebagai tantangan!

Shut Up, Smile, and Dance! :)
Berkarya dan berkarya!
Aku takkan berhenti!

Di luar itu... Tawakkal... :) berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan. Yang menentukan cuma kamu dan Tuhanmu!! bukan orang laen!! I believe that! ;p

Teman. Sampai jumpa di puncak Dunia.


Cheers,
Arie

(NB: Ini adalah kata hati.. bukan nasihat)

Minggu, 27 Juni 2010

Disapu romansa lama

~
Benar-benar merindukan Romansa itu

Yang kita lakukan adalah menikmati waktu.
Bergulir dengan lambat namun manis terisi.

Embun pagi dan jangkrik malam
Putaran hari yang indah

Tercium aroma setelah hujan
...dan akupun tersapu.

~
Gelak tawa dan senyum ramah
bersambut dan tak kunjung pupus
Tiada beban dunia yang setara
Takkan bisa ia menghapus

Teman dan alam
Tempat dan canda

Kapan aku bisa kembali kesana?
Menyapa engkau

Benar-benar merindukan Romansa itu
Keakraban, Keramahan, Ketenangan, dan Atmosfer Yogyakarta.

Teman dan kerabat untuk selamanya~

Senin, 14 Juni 2010

Hati Tanpa Perisai

Tanpa perisai, hati sangatlah lemah.
Perisai perisai besi melindunginya,
Mereka membuat kita tetap tegar kokoh
Tak mudah tersakiti.

Namun, ketika dua insan memutuskan untuk membiarkan hati mereka dikunjungi cinta,
Mereka harus menukar perisai besi yg kokoh dengan cahaya cinta yang indah.

Sendirian, Perisai besi lah yang melindungi hatimu.
Keras, aman, namun kesepian tak berteman.

Berdua, Cahaya cinta kita lah yang saling melindungi satu sama lain.
Cahayaku memeluk hatimu, dan cahayamu membelai hatiku...
Kita bersatu dan tak ada apapun dari luar yg dpt menyakiti.
kecuali,... hanya dari kita sendiri.

Hati yang dikunjungi Cinta adalah hati yang tanpa Perisai.
Karena kita tak dapat menerima kehadiran Cinta bila hati ini tidak terbuka.

Maka jagalah hati yang tanpa perisai
Dari pedang kata-kata.
Karena hati ini terbuka dan lemah hanya untukmu.
Jangan cambuk remukkan dia.
Karena ketika perisai tlah terbuka,
Maka hati ini adalah milikmu dan aku tak lagi berdaya.

Hati tanpa perisai,
Jangan kau lukai.
Dan buat dia mati.

Minggu, 27 Desember 2009

Berduaan Setahun

satu genggaman
jemari-jemari

bertautan
berbagi


Udara berhembus dingin di cuaca akhir tahun yang basah dan menetes.
Hening rintik terhampar tak beraturan namun membentuk irama sepi.
Detik-detik berjalan mundur melepas untai permata waktu.
Jatuh bergulir satu persatu seperti air yang menetes perlahan.


dua pasang mata
satu hati

berbicara
dalam sepi


Di sana, jauh di hadapan mereka, ramai bersorak dan berpesta.
Meneriakkan kesepian dan pencarian ke angkasa yang kosong.
Terompet-terompet meneriakkan kata-kata semu pada sang peniup.
"Kau tak sendiri. Kau bahagia. Kau ada. Kau bermakna."

Di sini, angin menyibakkan rambut panjang dari matanya yang indah.
Berbinar-binar mewarnakan berjuta rasa yang terpancar dari hati.
Hening dan terasing memang, namun... dalam, dekat, dan berwarna makna.
Mereka hanya berdua. Namun Bahagia dan Warna adalah punya mereka.

Detik-detik berjalan mundur melepas untai permata waktu.
Jatuh bergulir satu persatu seperti air yang menetes perlahan.

Setetes detik yang kecil..
...menggeser hamparan tahun yang panjang.

Dua insan yang bersandar dalam hening...
...meredam riuh rendah dunia yang membahana.


Genggaman hati bersandar lewat jemari.
Lewati hari yang berlalu dengan pasti.

Bertahan melewati tahun yang berganti.
Berdua bersatu dan tak tergeser waktu.

satu genggaman
jemari-jemari

bertautan
berbagi

dua pasang mata
satu hati

berbicara
dalam sepi



~**Selamat Berpindah Tahun Baru... ^_^
Jika ini momen yang spesial bagi Anda...
habiskanlah bersama orang yang paling Anda sayangi dan yang paling menyayangi Anda.
Mungkin malam itu akan sepi... namun percayalah itu lebih dalam artinya bagi kalian...

~arievianza

Kamis, 03 Desember 2009

arti dari diri

~
ini semua bermula dari sini
dan akan kembali berakhir di sini
seperti cara kerja dunia biasanya

namun manusia berputar
mencari makna makna lain
walau berakhir di tempat yang sama

evolusi ruang pikir yang terhenti
ditempa waktu namun membatu
kepercumaan berdalih ketakberdayaan

jika hanya kau mau melihat
akankah kau mau mengerti
mulaikah kau mau peduli

arti dari diri, ...dimulai dari diri

cuma itu.

memberi arti bagi diri...
memberi arti bagi dunia.
memberi arti bagi hidup.

cuma itu caranya.

...hingga aku kemudian bertanya:

"siapa yang bisa menghargai seorang yang bahkan tidak mau berpikir untuk bisa menghormati dirinya sendiri?"

...hingga kemudian aku hanya diam,


...dan aku kini memikirkanmu,
yang kini bersamaku

-arievianza
originally posted from my FB note @Tuesday, 24 November 2009 at 04:27

Selasa, 15 September 2009

Talkers. Troubles.

Pernah ngadepin orang yang ~Ngomoooooong mulu? Ga berenti-berenti.

Apalagi hal-hal yang dibahas biasanya tentang dirinya dan tetek bengek disekitar dirinya. Mulai dari bagaimana pintarnya dia mengatasi satu situasi, bagaimana 'hebat'nya dia di kalangan yg diceritakannya, sampai ke detil-detil yang bahkan ga tau apakah itu penting apa ga.

Hmm... jika dikira-kira... persentase bicara dia vs kamu = 80 vs 20

Yup, aku emang bukan tipe yang begitu banyak bicara sih. Tapi itu bukan berarti aku juga tipe yang punya ketahanan hebat dalam mendengar dan menampung 1000 topik per=menit kan?

Sebagai orang yang logis dan memiliki kemampuan reasoning serta memori yang cukup, tentu akan jadi amat berat memilah-milah topik dan fakta yang di
berondong kan ke kuping yang cuma sepasang ini. Secara tiba-tiba terjadi 'bottleneck' di jalur lalulintas syaraf-syaraf menuju otak. Apalagi jika dalam beberapa kesempatan pembahasan yang terjadi adalah tentang topik-topik dan fakta-fakta yang amat jelas sudah pernah di paparkan sebelumnya... duh! again??!

Well, for you talkers... give us a break will you?

Kasian juga sih sebenernya... mungkin mereka cuma ingin diterima, atau merasa ingin memberikan detil-detil tentang apa yang mereka lakukan... ingin orang tau kalau mereka capable akan sesuatu... Tapi, kalau dipikir-pikir... yah cukup melelahkan menghadapi orang seperti ini.

Seperti 'second-hand smokers'. Dia lega.. kita yang sengsara.
Kamu menyiksa temanmu dengan kata-kata yang tiada henti.

Ga heran jika 'Talkers' berujung dijauhi.
Karena, bagaimana cara membuat orang yang 'so full of him/herself' untuk memberi ruang bagi orang lain? Mereka membicarakan tentang hal-hal yang tidak ingin kamu ketahui/dengar.

Are you a good listener?

Saking panjangnya kata-kata itu, sampai aku hampir tak dapat mengingat cerita-cerita di awal pembicaraan dalam satu sesi.
"Talkers' sepert benar-benar menikmati suara mereka sendiri, terbuai dan melayang-layang bak onani. Onani di depan umum! Well, kenapa ga sekali-kali kalian menghadapi cermin, lalu lakukan yang biasa kalian lakukan di depan teman kalian?

Hmm... Apakah kau sanggup menghadapi dirimu dan kata-katamu yang panjaaaang dan seperti kereta yang tak terhenti untuk dirimu sendiri??

Jika Iya, berarti mungkin itu kebiasaan yang boleh diteruskan... berbica dengan dirimu di depan cermin... Noone suffers. World is in peace. Thanx to YOU. Yeah, You.

Jika Tidak, berikanlah kedamaian bagi lawan bicaramu. Bayangkan, kau bahkan tidak sanggup menghadapi dirimu dana kata-katamu sendiri kan? So, jangan berharap orang lain mau dan sanggup membuang waktunya untuk mendengar rentetan kereta kata-katamu.

So, you Listen to yourself. Dont let others so

Belajarlah memilah mana yang penting dan mana yang tidak. Belajarlah membuat intisari Topik.
Dan jika sesi obrolan kalian adalah dalam rangka have some fun or bersantai, maka belajarlah tentang topik-topik yang dimengerti bersama, menarik bagi kalian, di mana orang lain juga punya ketertarikan akan hal yang dibicarakan.

Mulailah coba itung perbandingan giliran berkata-kata. Jika terlalu banyak yang kau katakan, lawan bicara mulai gelisah, tidak fokus, mulai diam, cuek.... be sensitif ok?
Jika kau bilang tidak bisa membaca bahasa tubuh mereka, well.... silakan kursus Body Language aja deh.... ~psst dijamin itu akan berguna utk kamu dan sosialmu.

Oh ya, ada yg bilang.. 30 detik berbicara nonstop adalah sudah kepanjangan. Apakah kalian melakukan itu?

Dont Lose a friend. Keep your interest of yourself to you only.

Teman-teman peduli dengan teman yang menyenangkan.
Jika kenyataan emang tidak menyenangkan... jangan berharap temna-temanmu akan bertahan lama-lama duduk denganmu.

So bila kalian merasa seorang 'Talkers'... Kalian punya masalah. Obatilah. Silakan tersinggung. Yang aku inginkan adalah kebaikan. buat kalian dan buat pendengar kalian (yg makin menyusut tentunya)... dan buat ku juga.

Bagi 'Talkers' silakan berpendapat.. Bagi 'Listeners' ada usul lain?

Peace ~av

Jumat, 04 September 2009

Tirai yang Sejuk

Tirai-tirai kesejukan....

Aku tak dapat mendengarmu jelas pagi itu.
Tirai-tirai hujan berbisik selimuti ruang.

Kabur kulihat dan berkabut di telingaku
Desahmu itu seperti kata-kata tertiup angin

Ya, angin pagi itu yang sejuknya berhembus
Berteman embun yang membuat betah.

Rintik-rintik itu tak kulihat, hanya di telinga
Membelai dan menenangkan jiwa yang kalut

Aku tak dapat mendengarmu jelas pagi itu.
Sederet kata tak berbentuk merasuk pelan

Tidak jelas tapi mengalun lembut.

Dan itu tenangkan aku.

I'm sorry for your beautiful tears

I don't know. What should I do. When I see you cry

I'm sorry. I know that you're very sad.

But somehow, the tears in your eyes make you look so beautiful that day.

I can see through you. I can see what you are made of.
The tears make you so real to me.

Oh, dear.
I wish that you could just come to me.
And let me take care of your heart...

put a smile again, upon your lovely face.

Oh, dear.
I wish that you could just tell me what to do.
So I don't just sit here and look at you....

Like a fool.

Sabtu, 21 Maret 2009

Aku Pergi

Kisi kisi ruang hati...

Berkelebat warna warna molekmu
Terusik aku oleh bisik surgamu
Aroma itu... Aroma yang dekat dan dalam
Aku takut, tapi tetap kuhirup
Di mana aku? Di mana aku saat ini?

Hembus nafas ditelingaku sebelum kata cinta
Tombak pesona hujam hati, sakit bahagia
Suara itu... Tawa bahagia yang meluluhku
Kupapar bayangmu, walau ku tau sakit
Ada apa denganku? Ruang apa lagi ini?

Belai belai pembunuh sepi
Jari jari penopang goyah
Helai helai kasih pembungkus hati
Semua indah melintas dan jelas

Tak terasa tergores senyum
Senyum hati yang dihuni cinta

Gemuruh hujan seketika bangunkan aku..
Dingin merinding menusuk aku menggigil

Ini bukanlah Nyata!
Senyata sebuah Dusta!
Yang telah kemudian aku tau.

Tapi... pagi ini yang buta
Satu serpihan besar hatiku masih dalam belenggu
Ruang kenangan tertatah teramat dalam penuh goresan
Rantai belati lukai dan belit langkahku

Aku tak mau ini!
Aku tak mau lagi!
Jangan lagi datang datang
Pergilah kau bayang bayang
Aku tak butuh ini!
Aku tak butuh kamu!

Cukup!
Lembut dan kasihku tak ada lagi
Kepingan ini terbuang dan sendiri

Aku berdiri dan menengadah pasti
Aku robek helai bayang indahmu
Aku patahkan tombak racun pesonamu
Aku cabut dan biarlah remas menganga
Aku bakar tetes tetes sumpahmu yang palsu!

Kisi kisi ruang hati...

Kau dan kepalsuanmu tak layak lagi di sini
Kau dan ragu yang abadi tak akan punya tempat


Kau lihat...
Aku dan kemurnianku kemudian benderang
Kau, masih saja melarikan diri dari itu semua
Ingkari kedewasaan yang bebanimu dengan tanggung jawab
Berputar jemu tak berkesudahan mencari ke akhir waktu

Kisi kisi ruang hati...

Tak akan ada lagi peluk bagi sepimu
Dan juga genggam penopang limbungmu
Tak ada lagi yang akan ada untukmu
Menangkapmu saat kau jatuh
Dan yang mengasihimu seperti aku.

Aku penuh luka, tapi masih kuberdiri.
Aku tak cintai kamu. Tak lagi.

Damailah sudah.

Aku pergi.


Sabtu 21 Maret 2009, 3:17:27

Karma dan Cinta

Ketika Cinta.. hening dan menebar sepi di relung hati,
Semua berburu menggapai2 mencarinya, memujanya
Mereka tukar hidup dan harta untuk itu.

namun...
Ketika ketika Cinta sudah di hati dan tentramkan jiwa,
Semua lupa. semua takabur. semua besar kepala.

Cinta akan serta merta ditinggalkan...

Kau Sombong!

Arti Cinta tak lagi menjadi suatu yang penting.
Sekarang kau berkata itu???
Tanpa sadar kau bohongi hatimu
Kau bunuh jiwamu. Kau bunuh jiwaku.

Begitu malang nasib cinta...

Kala kau jemu. Cinta kau buang.

Dianggap hadiah gratis tak berharga yang bisa di buang semena semaunya.
Tanpa pernah bersyukur bagaimana cinta telah beri hidup pada hati.

Cinta itu ada, raihlah, rawatlah dan berterimakasihlah
Karena cinta adalah anugerah setetes Surga dari Yang Kuasa.

Namun, dia bertukar hati seperti bertukar celana!
Berikrar sumpah seperti sapaan sehari-hari
Menjadi budak jemu. Menjadi hamba rasa bosan.
Menjajakan ikrar dan tubuhnya silih berganti

Tak ada cinta yang layak untuk orang yang tak mau memberi hati dan berusaha membelanya.

Paras indahmu tak abadi.
Gemulai lenggokmu sebentar lagi beku.
Tak akan ia bisa terus lindungi busukmu.

Tunggu sampai cinta membalasmu
Ia tak akan sudi hadir buatmu lagi.
Karena kau mudah berkali-kali mengkhianatinya
Karena kau sudah tak jera-jera membuangnya

Mati. Sendiri. Dibunuh sepi.

nada nada dan aku

dan malam duka, membalut luka
di ruang lara, kutangkap nada...


nada nadaku menjahit duka
dari tari tarimu menyayat hati

nada nadaku hidupkan asa
dari khianat cinta cambuk derita

nada nadaku tawarkan bara
dari mulutmu jahanam berbisa


nada nadaku tegakkan aku
nada nadaku bangunkan aku

mengalir deras bersemi mimpi
mengalun indah memeluk hati

nada nadaku membunuh kamu
nada nadaku musnahkan kamu


nada nada surga selimuti aku
ambil saja neraka jadi milikmu

nada nada surga membawa anugerah cinta...
yang kaurenggut, kaubunuh, dan hampir mati

-
redup dan lagi hidup
tak akan kubiarkan mati

sujudlah wahai kamu sujud
sebelum durhaka merenggut segalamu


nada nadaku goreskan senyum di wajahku
nada nadaku, tak pernah lagi ada kamu

Kamis, 05 Februari 2009

Menunggu

Di kekosongan ruang lelaki itu menunggu.
Berkali-kali ia menoleh ke jendela di samping kanannya.
Namun bayang-bayang yang diharapkannya muncul tak juga ada.
Masih teringat dan tersimpan rapat entah di mana di bagian memorinya, deretan kalimat terucap dan mengundang harapan dan dipenuhi.

Lewat sekitar satu jam, kembali matanya memandang jendela itu.
Tetap. Hampa.
Sedikit keraguan menetes di pegangan hatinya.
Tapi belum juga ia ragu. Yakinnya cukup kuat pada sang janji.
Ia yakin. Pasti akan datang.
Pasti.

Kali ini hampir setiap menit ia melirik jendela yang terang tanpa sekelebat pun bayang.
Hampa. Memang.
Tapi ini layak untuk ditunggu. Karena dia percaya.
Terus percaya dengan segala rasa hormatnya pada sang bayang.

Ia tetap menunggu. Ada bosan. Memang.
Tapi tetap ia menoleh. Setiap menit.
Mungkin memang menunggu yang hanya bisa Ia lakukan.
Tak apa-apa.
Mungkin akan cukup terhormat untuk menghormati sebuah janji yang datang dari sebuah cinta.
Yang tipis dan rentan.

Ya.
Kerena ia menunggu dengan cinta.
Dan itu cukup layak.
Paling tidak saat ini lelaki itu berpikir demikian.

Ia tetap di sana.
Di kekosongan ruang. Tersenyum menunggu.

Rabu, 22 Oktober 2008

Visibility

What do you prefer? Being visible? or Invisible?

Sometimes I'm so sick of being visible.... Visible to this dumb world. And feel so sick about being in it. Complicated world with all its troubles.

This world sometimes is so f&*( boring!! Gosh!!

Well, when in those times... sometimes I just pull the curtain... and being invisible. For a while, it feels so right and so easy.... Being alone on my own... but.. for how long?
Being invisible is against this -dumb- world rule. Sooner or later, I will have to reveal myself...to the world.

Being invisible just works for quiet sometimes. It's the ideal luxury about other people really can't see us. Sounds exciting. right? But at the same time, you can not avoid seeing others. Because they're all visible to you.

Hey, you live in it. Face it! But not if you can find alternative planet beside Earth :D

Blogged with the Flock Browser

Rabu, 21 Mei 2008

Cotton Bud nancep

Sakit gigi. Yup... perlu diceritakan betapa menderitanya??? hmm.. kayanya ga perlu dijelasin lagi kan? bayangin aja sendiri... pasti tau deh (dengan versi sakitnya masing2).
Itulah yang sedang melanda hari-hari ku beberapa hari ini. Klo mo dibilang Neraka Bumi mungkin itulah istilah yang tepat.... Membuatku pusing 1000 keliling (ak benar2 berkeliling kamar lho... mungkin ga sampe 1000 kali sih... tapi deket lah angkanya).
Aku dah nungging, jungkir balik, dan apa saja lah... tetep aja sakit ini ga hilang2... Paracetamol dah ga mempan. Kumur garam... kadang bisa kadang nggak....
Mo ke klinik tadi sinag... eh libur... ak muter2 pada tutup praktek DRG... Pusing!!!
Akhirnya ak terpaksa bertahan malam ini dengan ap yang ada. .. dengan harapan besok bisa ke DRG menghapus derita.

Here I am.... sukur aku ga ngaca... setelah frustasi dengan sakit ini... ak sepedaan ke Circle K... cari ponstan ga ada... ak ambil Panadol yg trnyata isinya sama aja : paracetamol 500mg... dan Neuralgin yg isinya Paracetamol 350mg plus ibuprofen dll.

Pulang sepedaan ak sikat neuralgin 2 biji.... sakitnya ga ilang...
Kumur air garam... tetep makin jadi......
Nungging2 tetep aja makin sakit.....
Mo nangis tapi ga keluar airmata.... so... useless i think... konyol jadinya.

Akhirnya ak entah dpt ide drmana.... ak ambil cotton bud...celupin ke air gram.... lalu kusumpalin ujungnya yg asin itu ke dalam lubang gigiku..!!!!

Feels Soooooooooooo Good!!!!!
Alhamdulillah.... ga tau knapa bisa enak gini.. mungkin juga pengaruh obat mulai bekkerja ato emang caranya harus kayak gini..... yg pasti enak....

Wew.... akhirnya ak rayakan dengan menikmati Saw4... (fil horor yang menjijikkan...tp ga tau knapa ak tetep nonton seri nya)...

Dan sekarang tampangku konyol banget....
Wajah tanpa ekspresi dengan cotton bud menyembul dari bibirku sebelah kanan.

Oke.. mudah2an besok penderitaanku berakhir.... ke dokter gigi!!!!
Ya Allah jagalah aku..ringankanlah penderitaanku dengan cara yang baik..
amiiinnn......

Mudah2an malam ini bisa tidur nyenyak sampe siang..biar ga ad sakit.
Amiinnn....

Minggu, 18 Mei 2008

Numb?

Kebaikan yang selama ini kutahu akan membawaku ke dalam dunia yang lebih baik… sepertinya telah berkhianat.
Ya, terlintas juga itu di benakku. Dan aku merasa cukup berdosa hanya karena memikirkannya.
Memandang miring pada kebaikan yang seakan tak lagi bernyawa, membuat langkah hati ini menjadi berat.
Tapi, tetap… aku genggam erat hati ini. Walau aku curiga apakah ia takkan berpaling.

Kebaikan yang selama ini kurawat, kupoles, kuelus dengan siraman kasih sayang… sepertinya tidak merasakan semua itu.
Ya, tatapannya kosong. Kosong dan dingin, sedingin ruang kosong yang gelap ketika hujan di luar jendela.
Memandang dunia yang seakan terbalik dari mimpiku akan kedamaian dan kehormatan, memberiku bayangan seram dan kelam.
Tapi, tetap… aku menghunus harapan. Walau kebaikan tak kembali lagi padaku.

Dan… aku memang tidak seharusnya mengharap ia kembali…
Apalagi untuk mengemis dan berlutut tak berharga.

Jika semua musnah dan rata dengan tanah…
Tak ada yang akan bisa merenggut harapan dari genggamku.
Ketika semua berpaling dan meludahiku…
Harapanku dan diriku adalah hal terakhir yang berdiri.

Di atas cinta yang berpendar…
Lindungi aku dengan baranya yang menyakitkan.

Arievianza Jakarta 17Mei2008
19:53